a. Membaca Memindai (scanning)
Adalah teknik
menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi
halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan,
gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat
kata demi kata.
b. Table
Yaitu daftar
yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) fakta informasi yang biasanya hanya
berupa nama dan bilangan atau symbol-simbol tertentu yang tersusun secara
bersistem ke dalam kolom dan garis.
c. Grafik
Yaitu lukisan
pasang surut keadaan dengan garis atau gambar (turun naik nya hasil statistic
dan sebagainya).
d.
Paragraph
deduktif adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat topic kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas atau
paragraph yang letak kalimat utamanya terdapat di awal paragraph.
e.
Paragraph
Induktif adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat tofik atau paragraph
yang letak kalimat utamanya terdapat akhir paragraph. Paragraph induktif
berdasarkan pola pengembangannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara
lain generalisasi, analogi, dan kausalitas.
f.
Paragraph
campuran adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat topic kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
dengan kalimat topic. Kalimat topic yang ada pada akhir paragraph merupakan
penegasan dari awal paragraph atau paragraph yang kalimat utamanya terdapat di
awal dan akhir paragraph .
g.
Sastra
Melayu lama merupakan sastra sastra Indonesia sebelum abad ke-20. Dengan
cirri-cirinya antara lain :
1. Masih menggunakan bahasa Melayu dengan kata-kata klise seperti sahibul hikayat,
1. Masih menggunakan bahasa Melayu dengan kata-kata klise seperti sahibul hikayat,
1.
Menurut empu nya cerita, konon serta menggunakan
tata bahasa melayu
2.
Umumnya bersifat anonim
3.
Bersifat istana sentries
4.
Menceritakan hal-hal yang berbau mistis seperti
dewa-dewi, kejadian alam,peri, dan sebagainya.
h.
Sastra Melayu Klasik Jenis Prosa,
Hikayat, Sejarah (tambo), Kisah, Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal.
Dongeng sendiri banyak ragamnya, antara lain : fable, mite (Mitos), legenda,
sage, parable, dongeng jenaka, cerita berbingkai dan sebagainya.
i.
Sastra Melayu Klasik Jenis Puisi :
Mantra, Karmina Seloka, Gurindam, Syair, dan talibun.
j.
Unsur-unsur
Intrinsik Sastra Melayu Klasik : tema, alur, latar, penokohan,sudut
pandang, amanat dan gaya bahasa. Perbedaannya adalah kekhasan penggunaan bahasa
Melayu yang dominan, polanya statis dan keseragaman tema yaitu berkisar
perebutan kekuasaan, kesetiaan, dan kesaktian; alur berkembang dengan pola maju
dan happy ending; tokoh nya kalngan
istana, raja, permaisuri, dan pangeran,; amanat pada umumnya berupa penyampaian
pesan bahwa kebaikan pada akhirnya akan mengalahkan keburukan.
k.
Unsur
dominan dalam karya sastra Melayu Klasik adalah karya akan nilai-nilai
kehidupan. Sastra Melayu Klasik sering ditunjukan untuk memberikan nasihat,
pengajaran, tamsil tentang perbuatan baik dan buruk serta akibat-akibatnya.
Nilai moral, nilai religious, social, estetika juga menjadi muatan yang
terkandung dalam karya sastra melayu klasik.
a.
Paragraf
argumentative adalah paragraph yang berisi pendapat yang disertai alas
an, contoh, bukti-bukti kuat dan meyakinkan. Paragraph ini bertujuan
mempengaruhi pembaca sehingga pembaca membenarkan pendapat,sikap, dan keyakinan
penulis.
b.
Cirri-ciri
paragraph argumentasi : bersifat ilmiah, bertujuan meyakinkan orang lain
bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran, dilengkapi dengan bukti-bukti
berupa data dan fakta, ditutup dengan kesimpulan.
c.
Langkah
menyusun paragraph argumentasi : menentukan tofik/tema, menetapkan
tujuan, mengumpulkan data dan bahan dari berbagai sumber, menyusun kerangka
karangan sesuai topic yang dipilih, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan
argumentasi.
d.
Pola
pengembangan paragraph argumentasi: pola pengembangan sebab-akibat, pola
pengembangan akibat-sebab
e.
Paragraph
persuasi merupakan paragraph yang bertujuan untuk mempengaruhi,
mengimbau, mengajak, membujuk, dan merayu, pembaca sehingga terpengaruh untuk
mengikuti keinginan penulis.
f.
Wawancara
merupakan kegiatan bertanya jawab pewawancara dan yang diwawancarai
(narasumber) untuk memperoleh keterangan mengenai suatu hal.
g.
Jenis-jenis
wawancara : wawancara bebas apabila pewawancara tidak menyiapkan
sejumlah pertanyaan dan pembicaraan tergantung pada suasana wawancara. Wawancara
terpimpin apabila pihak pewawancara menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan
diajukan kepada narasumber.
h.
Berpidato
adalah kegiatan berbicara dimuka umum. Isi pidato antara lain berupa
penyampain informasi, ajakan, bujukan, peringatan, himbauan, dan ungkapan lain
secara lugas dan jelas.
i.
Metode
berpidato : manuskrip, memoriter,
ekstemporal,dan impromptu.
j.
Langkah-langkah
penulisan naskah pidato : menentukan topic pidato, merumuskan tujuan
pidato, menyusun kerangka pidato, mengembangkan kerangka pidato, menyunting
teks pidato.
k.
Kreteria
cerpen sederhana ini : tokoh utama aku dengan sudut pandang orang
pertama “aku”, alur tunggal, dan latar dilukiskan sesaat dalam lingkup yang
relative terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar