Translate

Rabu, 19 Juni 2013

Rangkuman B.indonesia

a.     Membaca Memindai (scanning)
Adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.
b.     Table
Yaitu daftar yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) fakta informasi yang biasanya hanya berupa nama dan bilangan atau symbol-simbol tertentu yang tersusun secara bersistem ke dalam kolom dan garis.
c.      Grafik
Yaitu lukisan pasang surut keadaan dengan garis atau gambar (turun naik nya hasil statistic dan sebagainya).
d.      Paragraph deduktif adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topic kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas atau paragraph yang letak kalimat utamanya terdapat di awal paragraph.
e.      Paragraph Induktif adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat tofik atau paragraph yang letak kalimat utamanya terdapat akhir paragraph. Paragraph induktif berdasarkan pola pengembangannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain generalisasi, analogi, dan kausalitas.
f.        Paragraph campuran adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topic kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topic. Kalimat topic yang ada pada akhir paragraph merupakan penegasan dari awal paragraph atau paragraph yang kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir paragraph .
g.       Sastra Melayu lama merupakan sastra sastra Indonesia sebelum abad ke-20. Dengan cirri-cirinya antara lain :
1.  Masih menggunakan bahasa Melayu dengan kata-kata klise seperti sahibul hikayat,
1.       Menurut empu nya cerita, konon serta menggunakan tata bahasa melayu
2.       Umumnya bersifat anonim
3.       Bersifat istana sentries
4.       Menceritakan hal-hal yang berbau mistis seperti dewa-dewi, kejadian alam,peri, dan sebagainya.
h.      Sastra Melayu Klasik Jenis Prosa, Hikayat, Sejarah (tambo), Kisah, Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, antara lain : fable, mite (Mitos), legenda, sage, parable, dongeng jenaka, cerita berbingkai dan sebagainya.
i.         Sastra Melayu Klasik Jenis Puisi : Mantra, Karmina Seloka, Gurindam, Syair, dan talibun.
j.        Unsur-unsur Intrinsik Sastra Melayu Klasik : tema, alur, latar, penokohan,sudut pandang, amanat dan gaya bahasa. Perbedaannya adalah kekhasan penggunaan bahasa Melayu yang dominan, polanya statis dan keseragaman tema yaitu berkisar perebutan kekuasaan, kesetiaan, dan kesaktian; alur berkembang dengan pola maju dan happy ending; tokoh nya kalngan istana, raja, permaisuri, dan pangeran,; amanat pada umumnya berupa penyampaian pesan bahwa kebaikan pada akhirnya akan mengalahkan keburukan.
k.       Unsur dominan dalam karya sastra Melayu Klasik adalah karya akan nilai-nilai kehidupan. Sastra Melayu Klasik sering ditunjukan untuk memberikan nasihat, pengajaran, tamsil tentang perbuatan baik dan buruk serta akibat-akibatnya. Nilai moral, nilai religious, social, estetika juga menjadi muatan yang terkandung dalam karya sastra melayu klasik.

a.       Paragraf argumentative adalah paragraph yang berisi pendapat yang disertai alas an, contoh, bukti-bukti kuat dan meyakinkan. Paragraph ini bertujuan mempengaruhi pembaca sehingga pembaca membenarkan pendapat,sikap, dan keyakinan penulis.
b.      Cirri-ciri paragraph argumentasi : bersifat ilmiah, bertujuan meyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran, dilengkapi dengan bukti-bukti berupa data dan fakta, ditutup dengan kesimpulan.
c.       Langkah menyusun paragraph argumentasi : menentukan tofik/tema, menetapkan tujuan, mengumpulkan data dan bahan dari berbagai sumber, menyusun kerangka karangan sesuai topic yang dipilih, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.
d.      Pola pengembangan paragraph argumentasi: pola pengembangan sebab-akibat, pola pengembangan akibat-sebab
e.      Paragraph persuasi merupakan paragraph yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau, mengajak, membujuk, dan merayu, pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
f.        Wawancara merupakan kegiatan bertanya jawab pewawancara dan yang diwawancarai (narasumber) untuk memperoleh keterangan mengenai suatu hal.
g.       Jenis-jenis wawancara : wawancara bebas apabila pewawancara tidak menyiapkan sejumlah pertanyaan dan pembicaraan tergantung pada suasana wawancara. Wawancara terpimpin apabila pihak pewawancara menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber.
h.      Berpidato adalah kegiatan berbicara dimuka umum. Isi pidato antara lain berupa penyampain informasi, ajakan, bujukan, peringatan, himbauan, dan ungkapan lain secara lugas dan jelas.
i.         Metode berpidato : manuskrip, memoriter, ekstemporal,dan impromptu.
j.        Langkah-langkah penulisan naskah pidato : menentukan topic pidato, merumuskan tujuan pidato, menyusun kerangka pidato, mengembangkan kerangka pidato, menyunting teks pidato.

k.       Kreteria cerpen sederhana ini : tokoh utama aku dengan sudut pandang orang pertama “aku”, alur tunggal, dan latar dilukiskan sesaat dalam lingkup yang relative terbatas.

Table



Yaitu daftar yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) fakta informasi yang biasanya hanya berupa nama dan bilangan atau symbol-simbol tertentu yang tersusun secara bersistem ke dalam kolom dan garis.

Membaca Memindai (scanning)



Adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata.

Aspresiasi Sastra

a.     Citraan
Citraan merupakan gambaran angan yang digunakan penyair untuk menghidupkan suasana dalam puisi. Tujuan citraan ini antara lain untuk menimbulkan suasana khusus, membuat puisi lebih hidup, dan lebih menraik perhatian. Macam-macam citraan dapat dirinci sebagai berikut :
1)      Citraan indra penglihatan ( visual imagery)
2)      Citraan indra pendengaran (auditory imagery)
3)      Citraan perabaan (thermal imagery)
4)      Citraan penciuman dan pencecapan (movement imagery)
b.     Perasaan
Penyair tak cukup mengekspresikan perasaan-perasaan sedih, cemas, benci, terasing, tersinggung, sombong, terharu, senang atau bahagia. Akan tetapi perlu juga melakukan “olah batin” agar puisi yang ditulisnya tak sekedar meluapkan perasaan dengan meledak-ledak.
c.      Pikiran
Setiap penyair memiliki pola piker yang berbeda. Pola pikir penyair aliran idealis  dimanfaatkan untuk melahirkan ide-ide, pikiran dan gagasan dalam puisi.
d.     Imajinasi
Kekuatan dalam puisi seringkali terletak dalam imajinasinya. Objek semula biasa-biasa saja ditangan seorang penyair bisa 

Ungkapan dan Peribahasa


a.       Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal.
                b.     Peribahasa adalah kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung        pengertian tertentu

pengertian kritik dan syarat memberikan solusi yang baik

a.     Kritik
Kritik merupakan tanggapan, disertai uraian dan pertimbangan baik buruk nya suatu karya pendapat, atau informasi.

b.     Syarat Memberikan Solusi yang Baik :
o   Menyampaikan kelebihan dan kekurangan
o   Menyatakan alasan yang logis
o   Menyampaikan jalan keluar ( solusi permasalahan)
o   Menggunakan dengan bahasa yang santun

o   Menghindari kalimat yang menyinggung perasaan orang lain.

Cerita Rakyat

a.      Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dan hidup di masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun temurun dan di sampaikan secara lisan. Oleh karena itu , cerita rakyat sering disebut sastra lisan. Cerita rakyat dikelompokkan ke dalam prosa lama.

b.      Ciri-ciri Cerita Rakyat (Prosa Lama)
1)      Bersifat anonym (nama pengarang tidak diketahui )
2)      Bersifat kraton sentries, melukiskan kehidupan bangsawan.
3)      Tema biasanya pertentangan yang baik dan yang buruk dan umumnya diakhiri kemenangan yang baik.
4)      Beralur tunggal
5)      Tokohnya para dewa
6)      Tentang kehidupan para raja

c.       Ragam Cerita Rakyat

1)      Fabel
2)      Parabel
3)      Mite (mitos)
4)      Legenda
5)      Dongeng jenaka
6)      Cerita berbingkai
d.      Unsur-unsur intrinsic cerita rakyat antara lain :
1)      Tema
2)      Amanat sastra,
3)      Penokohan
4)      Alur/plot
5)      Latar/setting
6)      Sudut pandang
7)      Gaya bahasa
e.      Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat antara lain :

·         Nilai moral, berkenaan dengan budi pekerti (akhlak), sikap, perbuatan (baik atau buruk)
·         Nilai agama, berhubungan dengan keagamaan atau ajaran agama
·         Nilai social, berkaitan dengan norma kehidupan masyarakat seperti menolong sesama, saling memberi, dan sikap tenggang rasa

·         Nilai estetika, nilai yang berkaitan dengan seni dan keindahan dalam unsure intrinsic karya sastra, seperti gaya bahasa, pelukisan watak tokoh, dan lain-lain.

Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajian (Retorikanya)

Kalimat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

a.      Kalimat Yang Melepas
Kalimat terlepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsure anak kalimat ini seakan-akan dilepas saja oleh penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
b.      Kalimat yang Klimaks
Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diakhiri oleh induk kalimat.
c.       Kalimat yang Berimbang

Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan majemuk campuran.

1.     Berdasarkan isi atau fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
a.      Kalimat perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lainuntuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam perintah :
1)      Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah
2)      Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
3)      Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon,tolong, silahkan.

b.      Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) .

c.       Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun.

d.      Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang dipergunakan untuk mengungkapkan perasaan ‘yang kuat’ atau yang mendadak.

Jenis-jenis kalimat

1.     Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapan
Kalimat ini dapat dibedakan menjadi 2 :
a.      Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain. Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“…”) dapat berupa kalimat Tanya atau kalimat perintah.
ü  Ibu berkata: “ Rohan , jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”.

b.      Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tidak langsung ditandai dengan kalimat yang diapittanda petik dua sudah berubah menjadi kalimat berita.

ü  Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan .

Tuturan Langsung dan Tidak Langsung

1.     Menyimpulkan Informasi dari Tuturan Langsung dan Tidak Langsung

Untuk memperoleh informasi dari tuturan, kamu harus menjadi penyimak ideal.
 Ciri-ciri penyimak ideal menurut Djago Tarigan antara lain :
1)      Berkonsentrasi
2)      Bermotivasi/bertujuan
3)      Menyimak secara menyeluruh
4)      Menghargai pembicara
5)      Selektif
6)      Sungguh-sungguh
7)      Tidak mudah terganggu
8)      Cepat menyesuaikan diri
9)      Arah pembicaraan
10)   Kontak dengan pembicara
11)   Merangkum
12)   Menilai
13)   Merespon.

2.     Mengidentifikasi Tuturan Langsung dan Tidak Langsung

a.      Tuturan Langsung
Tuturan langsung adalah pernyataan yang secara langsung di sampaikan narasumber (Penutur).Dalam bentuk teks tuturan langsung diapit tanda petik (“_”) sebab salah satu fungsi tanda petik adalah menandai tuturan (kalimat) langsung.
b.      Tuturan Tidak Langsung

Tuturan tidak langsung adalah pernyataan yang di sampaikan secara tidak langsung oleh narasumber. Tuturan langsung dapat diubah ke dalam bentuk tuturan tidak langsung. Begitupun sebaliknya tuturan tidak langsung dapat diubah ke dalam tuturan langsung.

Rabu, 05 Juni 2013

Mengatasi siku dan lutut agar tidak hitam



Tips 1: Usapkan ekstrak jeruk nipis pada siku dan lutut Anda yang bermasalah, lalu biarkan hingga 10 - 15 menit. Setelah itu, basahilah handuk dengan air hangat untuk mengusap dua bagian tersebut. Lakukan langkah ini dengan lembut dan perlahan.

Tips 2: Buatlah ramuan yang terbuat dari campuran 1 sdt minyak kelapa dengan 1/2 sdt ekstrak jeruk nipis. Kemudian gunakan ramuan ini dengan langkah-langkah yang sama seperti pada tip 1.

Mengapa selalu ada jeruk nipis pada tips di atas?

Yap, Jeruk nipis merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus untuk mencerahkan warna kulit.

So, habis gelap terbitlah terang! Temukan kembali cerahnya siku dan lutut Anda.

Pengenalan Dasar Tentang Jaringan Komputer



Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.


2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

- Jaringan LAN
merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

- Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

- Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.


3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

- Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

-Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.


4. Berdasarkan media transmisi data

- Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

- Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Hati


Kanker hati adalah kanker yang terjadi pada sel – sel kanker. Hati yang terkena kanker akan membesar seperti bola kaki yang letaknya pada bagian atas kanan abdomen, dibawah diafragma dan di atas perut.
Sirosis hati adalah jenjang akhir dari proses fibrosis hati,[1] yang merupakan konsekuensi dari penyakit kronis hati yang ditandai dengan adanya penggantian jaringan normal dengan jaringan fibrous sehingga sel-sel hati akan kehilangan fungsinya. Sirosis ini paling sering disebabkan oleh minuman keras, hepatitis B dan C dan gemuk penyakit hati tetapi telah banyak kemungkinan penyebab lain.
Hemochromatosis adalah gangguan metabolisme besi yang dapat diwariskan atau diperoleh. Orang dengan hemochromatosis mengakumulasi zat besi lebih dari kebutuhan tubuh mereka. Sebagai tubuh tidak memiliki cara untuk mengekskresikan kelebihan zat besi, ada penumpukan progresif zat besi dalam jaringan dan organ. Akhirnya, kelebihan zat besi dapat menyebabkan disfungsi dan kegagalan beberapa organ, terutama jantung, hati, dan bagian endokrin pankreas. Komplikasi termasuk radang sendi, diabetes, sirosis hati, aritmia jantung dan gagal, dan peningkatan pigmentasi kulit disebut "bronzing."
Batu Empedu
DEFINISI

Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.

Deskripsi
Penyakit Wilson adalah penyakit genetik yang mana tubuh tak mampu mencegah masuknya zat tembaga dalam jumlah lebih. Zat tembaga dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, tetapi jika kadar terlalu banyak justru menjadi racun dalam tubuh. Pada penyakit ini, zat tembaga mengumpul di hati, otak, mata, dan organ lain. Selanjutnya, kadar tembaga yang tinggi tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ. KANDIDIASIS

DEFINISI
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan  septikemia, endokarditis, atau meningitis .1,2
klamidiasis disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Infeksi ini merupakan infeksi yang paling sering dijumpai di negara Inggris. Gejala pada perempuan dapat berupa adanya diskar (lendir) vagina dan pada laki-laki berupa cairan dari penis. Anda dapat terinfeksi klamidia sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tanpa anda menyadarinya oleh karena tidak adanya gejala. Namun demikian, jika pada diri anda tidak ada gejala sama sekali, anda dapat menularkannya dan dapat timbul komplikasi jika tidak diterapi (komplikasi tersebut pada perempuan berupa penyakit radang panggul dan kemandulan). Penggunaan antibiotika yang tepat dalam jangka pendek dapat mengatasi klamidia pada kebanyakan kasus.

Kutil Kelamin, juga dikenal sebagai Genital warts atau Condiloma acuminata, adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling umum. Seperti namanya, genital warts mempengaruhi jaringan lembab di daerah genital. Kutil Kelamin terlihat keci atau kelihatan seperti kembang kol. Meski sangat kecil, Genital wartsdapat berkembang biak dalam kelompok besar.

sahabat penghianat

Aku kecewa sahabat
Sahabat………………..
Kau hadir dalam suka dan dukaku
Dikala aku sedih kau ada
Dikala aku suka kau juga ada
Sahabat………………….
Jika kehadiranku selama ini kau anggap sampah
Jika perkataanku selama ini kau anggap luka
Maka maafkanlah aku
Tapi kau harus tau aku berusaha menjadi sahabat sejatimu
Bahkan bukan hanya sahabat aku anggap kau saudaraku
Sahabat……………………
Selama ini aku mengenali betul sifatmu
Tapi aku kerliru bahkan aku tak tau sifat aslimu
Aku , tak dapat bedakan mana kebaikanmu yang asli dan palsu
Aku hanya berpikir semuanya itu baik
Kau hebat, kau menang, aku mengaku kalah
Sahabat………………
Seandainya aku boleh meminta aku akan putar waktu ini
Aku tak ingin mengenal orang yang aku pikir baik selama ini
Menusukku dari belakang, kau beberkan kejelekanku pada orang lain
Aku juga tak menyangka ada orang yang masih baik padaku
Untuk mengingatkanku siapa sebenarnya kamu
Kau hanya hiasi kebusukanmu dengan basa-basimu
Sungguh aku tak sangka kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin arti sahabat bagimu seperti itu
Sahabat………………….
Akhir – akhir ini aku banyak mengalah
Padahal kamu tahu itu bukan sifatku
Tapi demi persahabatan aku lakukan itu
Aku mencoba tak percaya omongan orang
Tapi hari demi hari aku muak dengan sifat dan tingkahmu
Yang membuat aku percaya semua itu
Sahabat………………..
Aku salut dengan actingmu selama ini
Aku pikir kau bijaksana
Terrnyata benar kau bijaksana sekali
Sampai bijaksana dalam hal membohongi
Sahabat………………….
Aku baru tau bahwa kau baik padaku ada yang kau butuh dariku
Setelah kau tak butuhkanku kau tunjukan sifat aslimu
Sekali lagi kau hebat, hebat sunggguh hebat
Sahabat ……………………
Aku tak pernah menyesal kenal denganmu
Karena aku bisa belajar sifat sifat seperti itu
Aku tetap berterima kasih padamu atas kebaikanmu selama ini walau itu palsu
Aku berharap dan berdoa ini terakhir kalinya aku punya sahabat palsu
Sahabat …………………
Aku hanya bisa berdoa semoga kebaikanmu yang asli dibalas yang maha kuasa
Dan kebaikanmu yang palsu dihapus dosanya.

Sahabat …………………..
Tapi kamu harus tau satu hal dalam diriku
Bahwa aku tidak pernah bisa membencimu
Dan aku juga tulus bersahabat denganmu
Aku akan senantiasa membantumu selama aku mampu
Maafkanku jika selama ini membuatmu terpaksa baik padaku
Sekali lagi aku minta maaf

PERILAKU MASYARAKAT PADA ERA GLOBALISASI

A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global. Global berasal dari kata globe yang berarti dunia. Global adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia atau sesuatu hal yang mendunia. Sesuatu hal itu berupa masalah, kejadian, dan sikap.                                                                               Globalisasi adalah cara pandang, cara berpikir, atau proses masuk ke ruang lingkup yang mendunia.Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh manusia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias.
B. Ciri-ciri Globalisasi

1.      Adanya perkembangan barang-barang telekomunikasi dan informasi, seperti handphone, televise, satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya.
2.      Maraknya pariwisata yang ditunjang oleh kemajuan di bidang transportasi merupakan kegiatan yang sudah melampaui batas-batas suatu Negara. melalui peristiwa atau turisme, orang-orang dapat merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3.      Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat tumbuhnya perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi internasional semacam World Trade Organization (WTO).
4.      Semakin meningkatnya interaksi budaya melalui media massa, seperti film, music fashion, berita mancanegara, olahraga internasional, dan lain-lain.
5.      Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.


C. Dampak Globalisasi terhadap Perilaku Masyarakat
Perilaku masyarakat adalah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat mulai berubah karena adanya globalisasi. Perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak globalisasi, antara lain sebagai berikut :
1.     Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat mulai melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia.
2.     Makanan
Pada era global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat merasa lebih modern.
3.     Pakaian
Model pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas.
4.     Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi komunikasi dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia. Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya.
5.     Perjalanan
Pada era global sekarang ini, masyarakat mengutamakan perjalanan yang mudah, murah, cepat, praktis, dan aman. Masyarakat melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, kendaraan darat, dan kapal laut. Pada masa lalu, perjalanan jarak jauh memakan waktu berhari-hari. Namun, perjalanan pada masa sekarang jauh lebih baik. Perjalanan jarak jauh dapat ditempuh dalam beberapa menit atau jam saja.
6.     Bahasa
Bahasa asing ikut merambah masyarakat di era global ini. Memang bahasa inggris sejak lama menjadi bahasa internasional dan bahkan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Akan tetapi, di era global ini penggunaan bahasa inggris semakin intensif dalam beberapa hal. Bahasa inggris semakin mempengaruhi bahasa Indonesia dan perilaku masyarakat, khususnya kota-kota besar. Terdapat sebagian kelompok orang yang menganggap pemakaian bahasa inggris lebih bergengsi, maka bahasa Indonesia sering di dicampuradukan dengan bahasa Inggris.
7.     Kesenian
Di era global ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni music) sangat besar. Larisnya kaset maupun compast disc (CD), banyak stasiun televisi menayangkan lagu-lagu barat, begitu juga seni tari barat yang sering kali tampil melarati lantunan lagu seorang penyanyi terkenal. Akibat pengaruh itu, muncullah beberapa koreografer muda Indonesia. Seni peran dan seni drama juga banyak memengaruhi budaya Indonesia. Film-film Barat, Amerika Latin, dan India yang banyak di putar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk dikendalikan. Film-film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi juga pada perilaku masyarakat Indonesia.
8.     Sistem Mata Pencaharian

Dahulu, sebagian besar penduduk Indonesia bertani. Sekarang pun masih banayak yang bertani, akan tetapi, jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang dibutuhkan di era global, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir, psikolog, pengacara, notaris, piñata rambut, pengawal pribadi (bodyguard), dan guru privat.
            Di saat pemerintah Indonesia mengalami kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, maka bidang pramuwisma menjadi pilihan pekerjaan. Lewat jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri.

D. Sikap Masyarakat terhadap Dampak Globalisasi

1.     Sikap Menolak atau Curiga

a.       Globalisasi dapat menggoyahkan integrasi (kesatuan) budaya dan nilai-nilai yang dianut
b.      Unsur baru yang dibawa oleh proses globalisasi bertentangan dengan pedoman hidup. Bangsa Indonesia menghayati dan mengamalkan pancasila.
c.       Unsur baru dianggap mengganggu pola tingkah laku masyarakat, bahkan juga pola pikir.

2.     Sikap Menerima

a.       Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada, sehingga timbul keinginan untuk mencapai perbaikan.
b.      Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan dalam budaya sendiri, sehingga timbul usaha berbuat sesuatu guna mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu.
c.       Adanya usaha-usaha masyarakat menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
d.      Tingkat kebutuhan yang semakin bertambah dan beraneka ragam, serta keinginan meningkatkan taraf hidup.

e.       Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun luar, serta sikap toleran (menghargai) terhadap hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan.

Menerapkan Keseimbangan Hidup di Dunia dan Akhirat dalam kehidupan Sehari-hari



          Setiap Muslim harus berupaya menciptakan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Tidak meninggalkan kesenangan dunia baik berupa makanan, minuman, dan pakaian serta kesenangan-kesenangan lain, sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Allah SWT.
            Keseimbangan yang diperintahkan Allah bukan bukan hanya dalam usaha manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tetapi juga dalam mengatur dan memanfaatkan jagat raya dan isinya, manusia harus seimbang antara member dan menggunakan.
            Cara membiasakan diri untuk hidup seimbang antara dunia dan akhirat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1.      Menyadari bahwa kehidupan dunia sifatnya fana (sementara).
2.      Menyadari bahwa kehidupan akhirat sifatnya abadi.
3.      Kehidupan manusia tidak berhenti hanya di dunia melainkan akan dilanjutkan dengan kehidupan akhirat yang lebih abadi.
4.      Semua amal selama hidup di dunia akan di pertanggung jawab kan nanti di akhirat.
5.      Memahami bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sebaliknya, manusia yang kehidupannya tidak seimbang antara dunia dan akhirat, akan merasakan ‘Kepincangan’, tidak akan tenang, serta penuh kekhawatiran dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. Dengan demikian, setiap umat Islam harus berusaha maksimal agar memperoleh hidup yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Keseimbangan Hidup Dunia, Akhirat Amalan Mulia


        Di dalam kehidupan ini, manusia kebiasaannya mempunyai brlbagai keinginan, impian dan cita-cita yang senantiasa di idamkan terlaksana dan tercapai juga akhirnya. Namun dari pada keberbagaian keinginan, impian dan cita-cita itu, semuanya menjurus ke arah menempa kemuliaan diri dan menikmati kebahagiaan sejati serta kesejahteraan hakiki dalam hidup.
Ia adalah antara matlamat paling utama dan terakhir yang di gapai oleh setiap insan yang menghuni bumi Allah ini.
       Pengertian kemuliaan dan kebahagiaan juga berbeda antara satu orang dengan yang lain. Secara umumnya, mulia dan bahagianya seseorang itu di nilai dengan limpahan kemewahan harta benda yang berlonggok atau dengan taraf kedudukan dan pangkat yang tinggi lagi istimewa di sisi masyarakat.
Namun, ada juga sebagian manusia berpendapat kemuliaan seseorang diukur dengan kesempurnaan hidupnya dengan memiliki sebuah keluarga besar yang bahagia dengan istri shalih dan anak pintar yang juga shalih. Tidak kurang juga segelintir manusia menganggap kecantikan rupa paras dan keelokan tubuh badannya sudah cukup untuk menjamin kemuliaan dan kebahagiaan seseorang.
        Demikianlah antara berbagai tafsiran dari berbagai lapisan manusia makna kemuliaan diri dan kebahagiaan yang sebenarnya. Manakala dari perspektif Islam, Islam sebagai ad-Din yang diridhai Allah adalah paling sempurna dan lengkap dengan panduan hidup untuk umat manusia umumnya dan kepada umat Islam khususnya. Bertolak dari sini, Islam meletakkan matlamat utama di balik kejadian manusia di atas muka bumi ini ialah sebagai hamba dan khalifah Allah.
        Maksud sebagai hamba Allah ialah seseorang manusia yang beriman sewajib nya tunduk dan patuh serta menjunjung segala titah perintah Allah sama ada berupa suruhan dan larangan-Nya.
Pengertian khalifah Allah pula membawa makna bahwa manusia dilantik Allah untuk mentakbir dan memakmurkan alam ini dengan berpandukan kepada ketentuan Ilahi iaitu al-Quran dan hadis.
Kedua-dua matlamat itu yang digalas di bahu manusia membawa agenda yang satu yaitu untuk menempah kemuliaan di sisi Allah dan menikmati kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Sering juga di perkatakan bahwa manusia adalah makhluk paling sempurna dari segi kejadian dan penciptaan nya.
         Kenyataan ini memang ada kebenarannya apatah lagi ia di perkuatkan lagi dengan ayat suci al-Qur'an yang melengkapkan lagi kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia dan terpilih di sisi Allah.
Timbul pula persoalan di benak fikiran manusia yaitu apakah dia ciri-ciri atau jenis kemuliaan yang sebenarnya dan kebahagiaan hakiki menurut kaca mata Islam yang selama ini menjadi rebutan ramai manusia di alam ini.
        Sebenarnya Islam adalah ad-Din yang memiliki keunikan dan keistimewaannya yang tersendiri. Antara keunikannya ialah Islam adalah agama yang bersifat sederhana dan anjal dalam semua keadaan dan tempat.
Maksud sederhana dan anjal di sini ialah Islam bersifat seimbang antara tuntutan duniawi dan ukhrawi.
Dengan lain perkataan, Islam tidak hanya menitikberatkan hal keagamaan dan akhirat semata-mata, bahkan Islam juga tidak meminggirkan perkara keduniaan dari genggaman manusia.
Sebaliknya Islam menggalakkan umatnya agar menumpukan perhatian kepada kedua-dua tuntutan duniawi dan ukhrawi sesuai dengan titah perintah Allah yang termaktub dalam surah al-Qasas, ayat 77 bermaksud: “Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu ) dari dunia.”
               Selanjutnya, Islam pada asasnya tidak melihat kemuliaan seseorang manusia itu dari segi lahiriah saja dengan rupa parasnya, harta kekayaan, pangkat yang tinggi dan taraf kedudukannya di sisi masyarakat. Sebaliknya, Islam mempunyai neraca piawaiannya tersendiri dengan menilai kemuliaan seseorang itu dari segi batinnya dengan imannya, kebersihan hatinya dan ketakwaan.
Rasulullah pernah bersabda maksudnya: “Bukanlah kekayaan itu kerana banyak harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan hatinya. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).”
Sehubungan itu, Allah ada menjelaskan dalam satu hadis Qudsi mengenai kekayaan yang sebenarnya menurut Islam. Allah berfirman maksudnya: “Sekiranya kamu taat mengerjakan apa-apa yang Aku wajibkan kepadamu, maka kamu termasuk ke dalam golongan manusia yang paling tekun beribadah; dan jika kamu menjauhi apa-apa yang Aku larang kepadamu, maka kamu termasuk ke dalam kalangan manusia yang paling memelihara dirinya dari keburukan dan kejahatan; dan jika kamu rasa memadai dan reda terhadap apa yang telah Aku berikan kepadamu, maka kamu termasuk dalam kalangan manusia yang paling kaya.” (Hadis riwayat al-Khara’iti) .
Pernah satu ketika baginda berkata kepada Abu Zar: “Wahai Abu Zar! Apakah kamu menyangka bahawa seorang yang banyak harta itu adalah orang yang kaya. Sebenarnya kaya seseorang itu adalah kerana kaya hatinya dan juga miskinnya seseorang itu kerana miskin hatinya. Ingatlah bahawa sesiapa yang kaya berada di dalam hatinya, maka seluruh isi dunia ini tidak akan dapat membahayakan dirinya daripada apa yang dimilikinya. Dan sesungguhnya yang boleh membahayakan dirinya adalah sifat ketamakannya.”
Jelaslah di sini kemuliaan seseorang itu dinilai dari hatinya yang kaya dengan iman, takwa dan perhiasan sifat-sifat mahmudah yang menggilap hatinya.
Inilah antara rahsia kemuliaan dan kebahagiaan yang pernah dirintis oleh generasi Rasulullah dan generasi sahabat selepasnya.
Dengan memperkasakan dirinya dengan pengisian hatinya yang sarat dengan iman dan ketakwaan mampu menelusuri segala pancaroba yang merintangi titian hidupnya dengan semangat waja.
Lebih dari itu, iman dan takwa mampu mencipta keajaiban demi keajaiban yang tidak pernah dicipta oleh sesiapa pun sebelum ini.
Maka tidak hairanlah generasi sahabat mampu merentasi gurun Sahara yang kering kontang hanya dengan bekalan iman dan takwa yang bertakhta di hati hingga berupaya melakarkan episod gemilang dalam diari sejarah Islam sepanjang zaman.
Untuk mencapai kemuliaan dan kebahagiaan itu, hati seseorang Muslim perlu digilap dan dibajai dengan iman dan takwa kepada Allah.
Kemudian dihiasi pula dengan sifat terpuji yang akan menyuluhi sudut hatinya agar ia dapat menyerlahkan ketrampilan akhlak luhur di pentas kehidupan.
Inilah dia ciri-ciri Muslim sejati yang dijamin Allah bakal menjadi penghuni syurga yang penuh kenikmatan di akhirat.
Keseimbangan Antara Dunia Dan Akhirat
Masalah ekonomi umat Islam rata-rata pada saat sekarang belum menggembirakan, meskipun terdapat banyak negara Islam yang dianugerahkan sumber daya alam yaitu minyak dan gas bumi yang berlimpah-ruah, terutama di Timur Tengah, belum ada satu negara Islam pun yang layak digolongkan dalam kategori negara maju. Hanya ada lima negara Islam, dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 6 juta jiwa yang saat ini dikategorikan sebagai negara yang berpendapatan tinggi akan tetapi masih jauh dari kategori negara maju. Sedangkan lebih dari 20 negara Islam dengan jumlah penduduk melebihi 600 juta jiwa, tergolong dalam kategori negara berpendapatan rendah dan terbelenggu dalam kemiskinan. Ini mengindikasikan bahwa cuma setengah persen dari total 1200 juta umat Islam saja yang bisa dikatakan kaya sementara lebih dari 50 persen umat Islam berada dalam garis kemiskinan. Kemudian pertanyaan, adakah fenomena ini sejalan dengan ajaran Islam? atau apakah Islam itu sendiri menginginkan umatnya hidup dalam keadaan zuhud?
Kalau kita kembali membuka lembaran sejarah Islam masa lalu, sungguh kita akan tercengang betapa Islam telah mampu merubah nasib umatnya yang dahulunya mundur, naik pada peringkat teratas hingga menjadi sebuah masyarakat yang sangat tinggi tamaddunnya. Masyarakat Islamlah yang telah mencapai puncak kemajuan di berbagai bidang, terutama dalam memperluas dan mendalami berbagai disiplin ilmu, misalnya sains, matematika, astronomi, kedokteran, sastra, filsafat, mantik, ilmu politik, kemiliteran, pembangunan ekonomi dan sebagainya. Masyarakat Islam jugalah yang telah berjaya dalam mengarungi samudera dan menjelajahi bumi bukan sekedar memperluas wilayah dan daerah jajahan saja akan tetapi lebih dari itu menyebarkan Islam dan ilmu pengetahuan di bumi Allah dimana saja mereka berpijak.

Akan tetapi apa yang telah terjadi pada umat Islam saat sekarang, terutama setelah dijajah selama berkurun waktu yang mengakibatkan pudar keunggulannya. Masyarakat Islam menjadi loyo, letih dan lesu, bagaikan seekor burung yang sayapnya patah yang tidak mampu lagi untuk bangkit dan mengepakkan sayapnya, tidak mampu untuk mengembangkan apa yang pernah diraihnya.

Sekarang faktor apa yang paling dominan menyebabkan kemunduran umat Islam pada saat sekarang ini? Apakah hanya faktor penjajahan saja – seperti disebut di atas - atau ada faktor lain? Mungkinkah karena umat Islam hanya lebih mementingkan kehidupan akhirat saja dan sudah melupakan kehidupan duniawinya? Apakah umat Islam sudah melalaikan ajaran Islamnya sendiri yang notabene sebagai agama atau cara hidup yang sempurna?

Untuk menjawabnya mari kita berpijak dari firman Allah SWT "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniwi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. Al-Qashash: 77).

Untuk menjelaskan ayat di atas saya akan mencoba menguraikannya ke dalam 3 kategori utama sesuai dengan makna kandungan ayat, yaitu:

1. Kehidupan Akhirat Adalah Tujuan

Allah SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat".

Di sini terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hidup akhirat. Mengapa? Karena di sanalah kehidupan abadi. Tidak ada mati lagi setelah itu. Karenanya dalam ayat yang lain Allah berfirman: "Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya" (QS. Al-Ankabut: 64).

Lalu, apa arti kita hidup di dunia?... Dunia tempat kita mempersiapkan diri untuk akhirat. Sebagai tempat persiapan, dunia pasti akan kita tinggalkan. Ibarat terminal, kita transit di dalamnya sejenak, sampai waktu yang ditentukan, setelah itu kita tinggalkan dan melanjutkan perjalanan lagi. Bila demikian tabiat dunia, mengapa kita terlalu banyak menyita hidup untuk keperluan dunia? Diakui atau tidak, dari 24 jam jatah usia kita dalam sehari, bisa dikatakan hanya beberapa persen saja yang kita gunakan untuk persiapan akhirat. Selebihnya bisa dipastikan terkuras habis oleh kegiatan yang berputar-putar dalam urusan dunia.

Coba kita ingat nikmat Allah yang tak terhingga, setiap saat mengalir dalam tubuh kita. Tapi mengapa kita lalaikan itu semua. Detakan jantung tidak pernah berhenti. Kedipan mata yang tak terhitung berapa kali dalam sehari, selalu kita nikmati. Tapi kita sengaja atau tidak selalu melupakan hal itu. Kita sering mudah berterima kasih kepada seorang yang berjasa kepada kita, sementara kepada Allah yang senantiasa memanja kita dengan nikmat-nikmatNya, kita sering kali memalingkan ingatan. Akibatnya kita pasti akan lupa akhirat. Dari sini dunia akan selalu menghabiskan waktu kita.

Orang-orang bijak mengatakan bahwa dunia ini hanyalah keperluan, ibarat WC dan kamar mandi dalam sebuah rumah, ia dibangun semata sebagai keperluan. Karenanya siapapun dari penghuni rumah itu akan mendatangi WC atau kamar mandi jika perlu, setelah itu ditinggalkan. Maka sungguh sangat aneh bila ada seorang yang diam di WC sepanjang hari, dan menjadikannya sebagai tujuan utama dari dibangunnya rumah itu. Begitu juga sebenarnya sangat tidak wajar bila manusia sibuk mengurus dunia sepanjang hari dan menjadikannya sebagai tujuan hidup. Sementara akhirat dikesampingkan.

Kemudian bagaimana mensinkronkan atau menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat? Mari kita ikuti kategori ke dua sebagai sambungan penjelasan ayat di atas.






2. Berusaha Memperbaiki Kehidupan Dunia

Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu".

Ayat di atas dengan jelas bahwasannya Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu berusaha menggapai kebahagiaan akhirat, tetapi jangan melupakan kehidupan di dunia ini. Meskipun kebahagiaan dan kenikmatan dunia bersifat sementara tetapi tetaplah penting dan agar tidak dilupakan, sebab dunia adalah ladangnya akhirat.

Masa depan — termasuk kebahagiaan di akhirat — kita, sangat bergantung pada apa yang diusahakan sekarang di dunia ini. Allah telah menciptakan dunia dan seisinya adalah untuk manusia, sebagai sarana menuju akhirat. Allah juga telah menjadikan dunia sebagai tempat ujian bagi manusia, untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya, siapa yang paling baik hati dan niatnya.

Allah mengingatkan perlunya manusia untuk mengelola dan menggarap dunia ini dengan sebaik-baiknya, untuk kepentingan kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah juga menegaskan perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Allah mengingatkan: ”Tidakkah kalian perhatikan bahwa Allah telah menurunkan untuk kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi dan menyempurnakan untuk kalian nikmat-Nya lahir dan batin” (QS. Luqman: 20).

Untuk mengelola dan menggarap dunia dengan sebaik-baiknya, maka manusia memerlukan berbagai persiapan, sarana maupun prasarana yang memadai. Karena itu maka manusia perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, setidaknya keterampilan yang mencukupi dan profesionalisme yang akan memudahkan dalam proses pengelolaan tersebut.

Meskipun demikian, karena adanya sunatullah, hukum sebab dan akibat, tidak semua manusia pada posisi dan kecenderungan yang sama. Karena itu manusia apa pun; pangkat, kedudukan dan status sosial ekonominya tidak boleh menganggap remeh profesi apa pun, yang telah diusahakan manusia. Allah sendiri sungguh tidak memandang penampakan duniawiah atau lahiriah manusia. Sebaliknya Allah menghargai usaha apa pun, sekecil apa pun atau sehina apa pun menurut pandangan manusia, sepanjang dilakukan secara profesional, baik, tidak merusak dan dilakukan semata-mata karena Allah.

Allah hanya memandang kemauan, kesungguhan dan tekad seorang hamba dalam mengusahakan urusan dunianya secara benar. Allah SWT menegaskan bahwa:”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kedudukan suatu kaum, sehingga kaum itu mengubah kondisi, kedudukan yang ada pada diri mereka sendiri (melalui kerja keras dan kesungguhannya” (QS. Ar-Ro’d: 11).

Allah juga mengingatkan manusia karena watak yang seringkali serakah, egois /sifat ananiyah dan keakuannya, agar dalam mengelola dunia jangan sampai merugikan orang lain yang hanya akan menimbulkan permusuhan dan pertumpahan darah (perang) antar sesamanya. Manusia seringkali karena keserakahannya berambisi untuk memiliki kekayaan dan harta benda, kekuasaan, pangkat dan kehormatan dengan tidak memperhatikan atau mengabaikan hak-hak Allah, rasul-Nya dan hak-hak manusia lain. Karena itu Allah mengingatkan bahwa selamanya manusia akan terhina dan merugi, jika tidak memperbaiki hubungannya dengan Allah (hablun minallah) dan dengan sesamanya-manusia (hablun minannaas).

Inilah landasan yang penting bagi terciptanya harmonisme kehidupan masyarakat. Ia juga merupakan landasan penting dan prasyarat masyarakat yang bermartabat dan berperadaban menuju terciptanya masyarakat madani yang damai, adil, dan makmur.

3. Menjaga Lingkungan

Sebagai sarana hidup, Allah SWT melarang manusia membuat kerusakan di muka bumi. Mereka boleh mengelola alam, tetapi untuk melestarikan dan bukan merusaknya. Firman Allah dari sambungan ayat di atas: "Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".

Allah SWT menyindir kita tentang sedikitnya orang yang peduli pada kelestarian lingkungan di muka bumi, firmanNya; "Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil " (QS. Huud ayat 116).

Dalam kaidah Ushul Fikih dikatakan, Ad-dlararu yuzalu: segala bentuk kemudharatan itu mesti dihilangkan. Nabi SAW bersabda : "La dlarara wala dlirara", artinya ialah tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun membahayakan orang lain.

Dari sini dapat dibuat peraturan teknis untuk mencegah kerusakan lingkungan yang pada akhirnya membahayakan kehidupan manusia itu sendiri. Pelanggaran terhadap hal itu, di samping berdosa juga harus dikenai hukuman ta'zir; mulai dari denda, cambuk, penjara, bahkan hukuman mati tergantung tingkat bahaya yang ditimbulkannya.

Karena itu, bila kita ingin terhindar dari berbagai bencana harus ada revolusi total tentang pandangan manusia terhadap alam sekitarnya. Cara pandang kapitalistik dan individualistik yang ada selama ini harus diubah. Ini karena menganggap alam sekitarnya sebagai faktor produksi telah membuat orang rakus, serakah, dan sekaligus oportunis.

Pandangan hidup untuk berkompetisi berdasarkan pada teori Survival on the fittes membuat manusia merusak harmoni kehidupan. Ketidak percayaan pada nikmat Allah yang tiada terhitung membuat manusia membunuh sesama makhluk Allah demi memuaskan kebutuhannya.